KAIFIYAH IEDUL ADHA - BLOGNYA PAK ALIP MULYONO
Headlines News :
Home » , , , , » KAIFIYAH IEDUL ADHA

KAIFIYAH IEDUL ADHA

Written By Alip Mulyono on Minggu, 06 Oktober 2013 | 15.47

A.   Adab-Adab Berhari Raya Iedul Adha
1.      Bertakbir
Disyari’atkan bertakbir pada hari raya Iedul Adha mulai subuh hari Arafah sampai Ashar hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah)[1]
2.      Mandi untuk melaksanakan shalat 'Ied
Al – Baihaqi telah meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Zadzan, ia berkata, “Seorang laki-laki bertanya kepada ‘Ali r.a. mengenai mandi ‘Ali menjawab, ‘Mandilah setiap hari jika kau mau.’ Lalu orang itu berkata, ‘Bukan itu, maksudku mengenahi mandi (tertentu). ‘Ali menjawab, ‘Yaitu mandi hari Jum’at, hari ‘Arafah, hari an Nahr (Idul Adha), dan hari ‘Idul Fithri.’(HR. Al Baihaqi)
3.      Memakai pakaian yang terbaik pada hari 'Ied
Hal ini dengan memakai pakaian terbagus yang dimiliki, Ath – Thabrani telah meriwayatkan dalam al-Ausath, dengan sanad yang hasan, dari Ibnu ‘Abbas r.a. ia berkata :
كَانَ رَسُوْلُ الله صَلى اللهُ عَلَيْه وَسَلمَ يَلْبس يَوْمَ الْعيْد بردة حمراء.
 “Pada hari Ied, Rasulullah SAW mengenakan pakaian burdah merah.”(HR.Al Baihaqi)
4.      Makan setelah shalat Ied bukan sebelumnya
Dari Buraidah r.a. ia berkata :
لا يخرج يوم الطرحتى يطعم ولا يطعم يوم الأ ضحى حتى يصلى
“Pada hari ‘Idul Fithri, Nabi SAW tidak keluar (berangkat shalat) hingga beliau makan, sedangkan pada hari Idul Adh-ha beliau tidak makan, hingga beliau selesai shalat.”
(HR. At Tirmidzi)
5.      Berangkat ke tanah lapangan tempat pelaksanaan shalat dengan berjalan kaki
Dari’Ali bin Abi Thalib r.a. ia berkata :
“Termasuk sunnah, yaitu hendaknya engkau berangkat ke Mushalla (tanah lapang tempat pelaksanaan shalat) ‘id dengan berjalan kaki dan hendaknya engkau memakan sesuatu sebelum engkau berangkat keluar (pada shalat Fithri).” (HR. Ibnu Majah)
6.      Pergi ke tempat shalat  dengan bertakbir
Hendaknya seorang muslim bertakbir sejak berangkat keluar dari rumahnya, hingga sampai ke Mushalla (tanah lapanga tempat pelaksanaan shalat), dengan mengeraskan suara takbir. Mensyi’arkan syi’ar Islam yang agung ini. Allah SWT berfirman :
 “Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”(QS. Al-Hajj : 32)
7.      Kaum hawa keluar ke tempat shalat 'Ied
Kaum wanita disunnahkan kelur dari rumah mereka dan pergi menuju tempat dilaksanakannya shalat ‘ied untuk mendirikan shalat ‘ied.
 Dalam satu riwayat ummu ‘Atthiyah mengatakan :“Rasulullah memerintahkan kami (kaum wanita) keluar dari rumah rumah kami di Hari Fithri dan Adha baik itu para gadis atau wanita yang sedang haidh dan mereka yang berada di rumah. Adapun bagi wanita yang sedang haidh maka bagi mereka tidak mendirikan shalat, supaya mereka menyaksikan kebaikan yang banyak dan juga sebagai da’wahnya kaum muslimin”.(Muttafaqun ‘alaih)
8.      Membedakan jalan sewaktu pergi dan pulang dari tempat shalat 'Ied
Disunnahkan membedakan jalan disaat berangkat dan kembali dari tempat dilaksanakan shalat ‘Ied, hal ini merupakan tuntunan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
Dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata :
كان إذا كان يوم العـيد خالف الطريـق
“Rasulullah membedakan jalan yang dilewati dikala Hari Raya.” (HR. Bukhari)
B.   Tata Cara Shalat Ied dan Rangkaianya
1.      Sebelum shalat tidak di dahilui dengan adzan dan Iqamah atau lafadz lain seperti "As shalatu jami'ah"

أَنَّ اَلنَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - صَلَّى اَلْعِيدَ بِلَا أَذَانٍ, وَلَا إِقَامَةٍ  (أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ)
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam pada hari 'Ied tanpa adzan dan iqamah".(HR. Abu Dawud)
2.      Shalat dikerjakan dua rakaat dengan menjaharkan (mengeraskan) bacaan shalat , pada rakaat pertama bertakbir 7X selain takbiratul ihram dan pada rakaat kedua bertaqbir 5X selain takbir intiqal.
قَالَ نَبِيُّ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - اَلتَّكْبِيرُ فِي اَلْفِطْرِ سَبْعٌ فِي اَلْأُولَى وَخَمْسٌ فِي اَلْآخِرَةِ, وَالْقِرَاءَةُ بَعْدَهُمَا كِلْتَيْهِمَا (أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ)
Nabiyyullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Takbir pada 'Iedul Fitthri tujuh kali pada (rakaat) pertama dan lima kali pada yang kedua" (HR. Abu Dawud)         
3.      Surat yang dibaca pada rakaat pertama setelah al Fatihah adalah sutar al A'la atau Qaaf dan pada rakaat kedua setelah surat al Fatihah adalah surat al Ghasyiyah atau al Qamar.
4.      Tidak ada shalat sebelum dan setelah shalat 'Ied.
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: - أَنَّ اَلنَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - صَلَّى يَوْمَ اَلْعِيدِ رَكْعَتَيْنِ, لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلَا بَعْدَهَا (رواه البخاري ومسلم)
Dari ibnu 'Abbas: Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam pada hari 'Ied shalat dua rakaat, tidak mengerjakan shalat sebelum dan sesudahnya". (HR. Al Bukhari dan Muslim)
5.      Setelah shalat 'Ied selasai diteruskan dengan khutbah ied satu kali.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ: - كَانَ اَلنَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبُو بَكْرٍ, وَعُمَرُ: يُصَلُّونَ الْعِيدَيْنِ قَبْلَ اَلْخُطْبَةِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Dari Ibnu 'Umar :"Adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, abu Bakar, dan Umar mereka mengerjakan shalat 'Ied sebelum khotbah". (Muttafaq 'Alaih) 
********

*  M. Syaifuddin, S.Th.I
    (PP. Al Manar, Pengasih, Kulonprogo)



[1]Fiqih Sunnan, Syaikh Sayyid Sabiq (Darul Fikr) hlm.274
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. BLOGNYA PAK ALIP MULYONO - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Otak Atik by Mas Imam